RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Satuan
Pendidikan : MAN Kotabumi
Kelas / Semester :
XII / Ganjil
Mata pelajaran : Sejarah
Kebudayaan Islam ( SKI )
Standar
kompetensi (1) :
¨
Memahami
keteladanan dakwah Rosulullah dalam membina umat
Kompetensi Dasar
( 1.2 ) :
¨
Mendeskrip
sikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan
Madinah
Alokasi Waktu :
2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit )
I.
Indikator :
Siswa mampu :
·
Menjelasakan substansi dakwah Rasullullah SAW periode Mekah.
·
Menjelaskan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah.
·
Mengidentifikasi substansi dakwah Rasullullah SAW periode Madinah.
·
Menjelakan strategi dakwah Rosululloh SAW
periode Madinah.
·
Membedakan strategi dakwah Rasullullah
SAW periode Mekah dan Madinah
II.
Tujuan Pembelajaran :
·
Menjelasakan substansi dakwah Rasullullah SAW periode Mekah.
·
Menjelaskan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah.
·
Mengidentifikasi
substansi
dakwah Rasullullah SAW periode Madinah.
·
Menjelakan strategi
dakwah Rosululloh SAW periode Madinah.
·
Membedakan strategi dakwah Rasullullah
SAW periode Mekah dan Madinah
III.
Materi Ajar :.
SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MEKAH
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah
saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
- Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina
- Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik
- Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia
- Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
- Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLUAH SAW. PERIODE MADINAH.
Setelah Nabi hijrah ke Madinah, kota tersebut dijadikan
pusat jamaah kaum muslimin, dan selanjutnya menjadi ibukota Negara islam yang
segera didirikan oleh Nabi, dengan dirubah namanya Madinah, yang semula bernama
Yastrib.
Adapun stategi dakwah Rasululullah SAW.
Periode Madinah, yaitu :
A.
PEMBINAAN MASJID
Masjid merupakan institusi dakwah pertama yang dibina
oleh Rasulullah SAW. setibanya baginda di Madinah. Ia menjadi nadi pergerakan
Islam yang menghubungkan manusia dengan Penciptanya serta manusia sesama
manusia. Masjid menjadi lambang akidah umat Islam atas keyakinan tauhid mereka
kepada Allah SWT. Pembinaan masjid dimulakan dengan membersihkan persekitaran
kawasan yang dikenali sebagai ‘mirbad’ dan meratakannya sebelum menggali lubang
untuk diletakkan batu-batu sebagai asas binaan. Malah, Rasulullah SAW. sendiri
yang meletakkan batu-batu tersebut. Batu-batu itu kemudiannya
disemen dengan tanah liat sehingga menjadi binaan konkrit.
Masjid pertama ini dibina dalam keadaan kekurangan tetapi
penuh dengan jiwa ketaqwaan kaum muslimin di kalangan muhajirin dan ansar.
Mesjid pertama yang dibangun rasulullah SAW. adalah mesjid Quba’. Tanggla 16
Agustus Rasul dan para sahabat yang berjumlah lebih kurang seratus orang menuju
Madinah pada hari jumat. Ditengah jalan pada suatu tempat yang bernama
perkampungan lembah Bani Salim, Rasul mendapat perintah untuk mendirikan shlat
jumat, sebagai suatu isyarat sudah waktunya memproklamirkan berdirinya Daulah Islamiyah.
Di dalamnya, dibina sebuah mimbar untuk Rasulullah SAW. menyampaikan khutbah
dan wahyu daripada Allah. Terdapat ruang muamalah yang dipanggil ‘sirda’untuk
pergerakan kaum muslimin melakukan aktivitas kemasyarakatan.
B.
MENGUKUHKAN PERSAUDARAAN
Rasulullah SAW mempersadarakan kaum Muhajirin dan Ansar.
Jalinan ini diasaskan kepada kesatuan cinta kepada Allah serta pegangan akidah
tauhid yang sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum muslimin melalui
pengorbanan yang besar sesama mereka tanpa membeda – bedakan pangkat, bangsa
dan harta. Selain itu, ia turut memadamkan api persengketaan di kalangan suku
kaum Aus dan Khajraz. Sebagai contoh, Abu bakar dipersaudarakan dengan Harisah
bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar
bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga
tiap – tipa orang dari kaum Ansar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.
C.
PEMBENTUKAN PIAGAM MADINAH
Madinah sebagai sebuah Negara yang menghimpunkan
masyarakat Islam dan Yahudi daripada pelbagai bangsa memerlukan kepada satu
perlembagaan khusus yang menjaga kepentingan semua pihak. Rasulullah SAW. telah
menyediakan sebuah piagam yang dikenali sebagai Piagam Madinah untuk membentuk
sebuah masyarakat di bawah naungan Islam.
Piagam ini mengandungi 32 pasal yang menyentuh segenap
aspek kehidupan termasuk akidah, akhlak, kebajikan, undang-undang,
kemasyarakatan, ekonomi dan lain-lain. Di dalamnya juga terkandung aspek khusus
yang mesti dipatuhi oleh kaum Muslimin seperti tidak mensyirikkan Allah,
tolong-menolong sesama mukmin, bertaqwa dan lain-lain. Selain itu, bagi kaum
bukan Islam, mereka mesti berkelakuan baik kepada kaum islam di Madinah.
Piagam ini harus dipatuhi oleh semua penduduk Madinah
Islam atau bukan Islam. Strategi ini telah menjadikan Madinah sebagai model Negara
Islam yang adil, membangun serta disegani oleh musuh-musuh Islam.
D.
STRATEGI KETENTERAAN
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di
Madinah untuk melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi
ketenteraan Rasulullah s.a.w digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak
musyrikin di Mekah dan Negara-negara lain. Antara tindakan strategik baginda
menghadapi peperangan ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti
pengitipan dan maklumat musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah SAW.
telah mengutuskan pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu
Waqqash dan Zubair Ibn Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah SAW. turut membacakan ayat-ayat al-Quran untuk
menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum Muslimin. Antara firman
Allah Taala bermaksud: “Dan ingatlah
ketika Allah menjajikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu
hadapi adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai
kekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang
benar dengan ayat-ayatNya dan memusnahkan orang-orang kafir.” (Surah al-Anfal:
7)
Rasulullah SAW. turut mengambil pandangan dari para
sahabat dalam menyusun strategi peperangan. Dalam perang Khandak, Rasulullah
SAW. setuju dengan pandangan Salman al-Farisi yang berketurunan Parsi berkenaan
pembinaan benteng. Strategi ini membantu pasukan tentera Islam berjaya dalam
semua peperangan dengan pihak musuh.
E.
HUBUNGAN LUAR
Hubungan luar merupakan orientasi penting bagai
melebarkan sayap dakwah. Ini terbukti melalui tindakan Rasulullah SAW.
menghantar para dutanya ke negara-negara luar untuk menjalin hubungan baik
berteraskan dakwah tauhid kepada Allah. Negara-negara itu termasuk Mesir, Iraq,
Parsi dan Cina. Sejarah turut merekamkan bahwa Saad Ibn Waqqas pernah berdakwah
ke negeri Cina sekitar tahun 600 hijrah. Sejak itu, Islam bertebaran di negeri
Cina hingga saat ini. para sahabat yang pernah menjadi duta Rasulullah ialah
Dukyah Kalibi kepada kaisar Rom, Abdullah bin Huzaifah kepada kaisar Hurmuz,
Raja Parsi, Jaafar bin Abu Talib kepada Raja Habsyah.
Strategi hubungan luar ini diteruskan pada pemerintahan
khalifah Islam selepas kewafatan Rasulullah SAW. Sebagai contoh, pasukan
Salehuddin al-Ayubi di bawah pemerintahan Bani Uthmaniah telah berjaya menawan
kota suci umat Islam di Baitul Maqdis. Penjajahan ke Negara-negara luar
merupakan strategi dakwah paling berkesan di seluruh dunia.
·
Ceramah
·
Tanya
Jawab
·
Diskusi
kelompok
V.
Langkah-langkah pembelajaran :
- Kegiatan Awal :
·
Guru
memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan
kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran
·
Guru menyampaikan secara singkat adanya keterkaitan materi yang
akan di ajarkan dengan materi yang sudah di pelajari.
·
Siswa
menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka bab yang akan dipelajari.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
dari materi sikan
substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan Madinah.
·
Menyampaikan
cakupan materi sikan
substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan Madinah., dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
dengan silabus yang disusun.
- Kegiatan Inti :
·
Untuk
mengetahui penguasaan siswa tentang sikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan
Madinah, guru memberikan
pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut
kepada siswa secara bergantian.
·
Guru memberikan ilustrasi tentang strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan
Madinah.
·
Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang strategi dakwah Rasullullah SAW
pada periode Mekah dan Madinah.
·
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas
·
Mengajak
siswa untuk membuat kesimpulan tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan
Madinah.
·
Guru mempersilahkan
siswa mengerjakan soal latihan tentang strategi dakwah Rasullullah SAW pada periode Mekah dan
Madinah.
- Kegiatan Akhir
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang sudah
disampaikan di rumah serta mengerjakan
latihan-latihan yang ada dalam buku SKI
·
Guru
bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
·
Guru
mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
- Karakter yang diharapkan
·
Disiplin
·
Toleransi
·
Tanggung jawab
VI.
Sarana & Sumber Belajar :
· Buku paket SKI yang relevan
· LKS SKI
· Dll
VII.
Penilaian Hasil Belajar :
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Contoh Instrumen
|
Ø Menjelaskan substansi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah
|
Tes lisan
|
Isian
|
Ø Jelaskan dengan singkat substansi dakwah
Rasullullah SAW periode Makkah ?
|
Ø Menjelaskan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah
|
Tes lisan
|
Isian
|
Ø Jelaskan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah ?
|
Ø Mengidentifikasi substansi dakwah
Rasullullah SAW periode Madinah
|
Tes lisan
|
Isian
|
Ø Ceritakan dengan singkat substansi
dakwah Rasullullah SAW periode Madinah
?
|
Ø Menjelaskan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Madinah
|
Tes lisan
|
Isian
|
Ø Jelaskan
strategi dakwah Rasullullah SAW
periode Madinah.?
|
Ø Membedakan strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode
Mekah dan Madinah
|
Tes Tertulis
|
Isian
|
Ø Tuliskan perbedaan strategi dakwah Rasulullah SAW pada
periode Mekah dan Madinah ?
|
LEMBAR PENILAIAN TES TERTULIS
Butir-butirsoal
|
KunciJawaban
|
Skornilai
|
Ø Jelaskan dengan singkat substansi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah ?
|
Ø
|
25
|
Ø Jelaskan
strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah ?
|
Ø
|
25
|
Ø Ceritakan dengan singkat substansi dakwah
Rasullullah SAW periode Madinah ?
|
Ø
|
25
|
Ø Tuliskan
perbedaan strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah dan Madinah ?
|
Ø
|
25
|
Lembar Skor Siswa
no
|
Namasiswa
|
Skor
yang diperoleh setiap indikator
|
Skorakhir
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
§ PenilaianKarakter
Pengamatan
NAMA SISWA |
NILAI KARAKTER |
|||||||||||||||||||
Kerjasama
|
saling menghargai |
Berani |
Tekun
|
Disiplin |
||||||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
BT = BelumTerlihat
MT = MulaiTerlihat
MB = MulaiBerkembang
MK = Membudaya
Kotabumi, 18 Juli 2011
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PAI
Kepala Madrasah Aliyah
DRS.RISKA JULIUS.MM MARYULI.M.P